Nasihat Buat Cewek

Banyak orang merasa berhak menentukan bagaimana kita seharusnya hidup. Mereka menetapkan standar, membuat aturan tak tertulis.


Banyak orang merasa berhak menentukan bagaimana kita seharusnya hidup. Mereka menetapkan standar, membuat aturan tak tertulis, dan berharap kita mengikutinya. Padahal, tidak ada kewajiban bagi kita untuk tunduk pada batasan yang mereka buat. Setiap orang berjalan dengan langkahnya masing-masing, namun sering kali lingkungan lupa bahwa mimpi dan tujuan tidak bisa diseragamkan. Ada kalanya kita perlu berhenti sejenak dan mengingat bahwa hidup ini milik kita, bukan milik mereka.

kamu tidak harus terus-terusan mengikuti cara berpikir lingkungan yang sering memaksakan standar mereka sendiri. Hidup ini bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain. Kalau tujuanmu berbeda dari apa yang mereka inginkan, maka tidak ada alasan untuk memaksa diri mengikuti arah yang bukan milikmu. Setiap orang punya mimpi, ritme, dan perjalanan yang berbeda.


Banyak yang bilang, "Setinggi-tingginya pendidikan cewek, ujungnya ke dapur". Iya benar tapi yang berpendidikan, dapurnya beda. 


Ada pula yang berkata, "Setinggi-tingginya pendidikan cewek, ujungnya ngurus anak". Iya benar, tapi anaknya beda. Karena ibu adalah sekolah pertama anaknya dan anak yang diasuh oleh ibu yang berpendidikan akan tumbuh dengan wawasan, pola pikir, dan karakter yang berbeda. Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Apa yang ia pahami hari ini, akan menentukan seperti apa generasi berikutnya dibentuk.


Karena itu, kamu harus belajar untuk bangga dan bersyukur dengan semua hasil yang sudah kamu capai. Sekecil apa pun langkahmu, semuanya adalah bagian dari prosesmu sendiri. Kalau kamu ingin bekerja, silakan bekerja. Kalau kamu ingin membeli mobil, rumah, atau sesuatu yang kamu impikan, maka wujudkanlah selama kamu mampu. Senangkan dirimu terlebih dahulu, karena kamu yang menjalani hidupmu, bukan mereka. Kamu tidak mungkin bisa memenuhi semua keinginan lingkungan, jadi jangan biarkan tekanan itu mengendalikan arah hidupmu.


Tidak ada satu pun dosa ketika di usia 25 tahun kamu belum menikah. Status pernikahan bukan ukuran dewasa atau bahagia. Banyak orang yang menikah lebih dulu pun belum tentu menjalani hidup yang lebih tenang atau lebih bahagia darimu. Setiap orang punya waktunya masing-masing, dan waktumu tidak harus sama dengan waktu orang lain.


Tugasmu adalah meningkatkan dirimu setinggi mungkin. Kembangkan kemampuan, perluas wawasan, bangun kepercayaan diri. Karena ketika kamu berada di posisi yang lebih tinggi baik secara mental, finansial, maupun kualitas hidup. Kamu akan memiliki lebih banyak pilihan. Kamu bebas memilih apa pun yang terbaik untukmu, tanpa harus merasa ditekan oleh standar orang lain. Dan ketika kamu berada di atas, kamu bisa memilih tetap dengan yang selevel atau meraih sesuatu yang di atasnya, bahkan kamu tetap bisa merangkul mereka yang masih ada di bawahmu.


Hidup ini adalah tentang bagaimana kamu menghargai dirimu sendiri. Selama kamu berjalan maju, kamu sudah berada di jalur yang benar.